Foto yang diambil pada 11 September 2022 ini menunjukkan pemandangan umum Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di Enerhodar (Energodar), Oblast Zaporizhzhia, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
foto oleh AFP
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis, 3 November oleh Energoatom, perusahaan energi nuklir Ukraina, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina menggunakan generator diesel darurat setelah terputus dari jaringan listrik Ukraina oleh pemboman baru Rusia. Pabrik tersebut telah diduduki oleh pasukan invasi Rusia sejak awal Maret.
Menurut Energoatom, penembakan pada 2 November menghancurkan jalur tegangan tinggi terakhir yang menghubungkannya ke jaringan listrik Ukraina. Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Rusia ingin memasang pembangkit itu ke jaringannya sendiri dan memiliki bahan bakar yang cukup untuk menjalankan generatornya selama 15 hari.
Meski dimatikan, keenam reaktor tersebut masih membutuhkan aliran listrik yang stabil untuk menjaga bahan bakar nuklir di dalamnya tetap dingin dan menghindari potensi bencana.
“Kemarin … dua jalur tegangan tinggi terakhir PLTN Zaporizhzhia yang menghubungkannya ke sistem tenaga Ukraina rusak. Pada pukul 11:04, stasiun masuk ke mode pemadaman penuh. Semua 20 generator diesel dihidupkan,” pesan di saluran Telegram pabrik mencatat.
“Dalam waktu dekat, mereka (Rusia) akan mencoba memperbaiki dan menghubungkan jalur komunikasi ZNPP ke arah Krimea dan Donbas yang diduduki sementara,” Energoatom menggarisbawahi.
Pembangkit tersebut sering harus beroperasi dengan daya darurat sejak pasukan Rusia mendudukinya.