Pada 7 November, intelijen militer Jenderal Vadym Skibitsky mengkonfirmasi kepada Kyiv Post bahwa Rusia berencana untuk membeli rudal balistik dari Iran. Ini, ia menegaskan, berisiko menggandakan serangan rudalnya terhadap Ukraina.
Menurut intelijen militer Ukraina, Rusia menghadapi kekurangan amunisi yang kritis, dan hanya memiliki 120 Iskander dan 40 Belati yang tersisa. Dengan demikian, Rusia berencana untuk membeli rudal balistik Fateh-110 dan Zolfaghar dari Iran.
Yuriy Ignat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina, percaya bahwa Rusia sedang bersiap untuk menempatkan rudal balistik Iran di dekat perbatasan utara Ukraina. Dia mengatakan bahwa menembak jatuh mereka “mungkin dalam teori tetapi sangat sulit dalam praktiknya.”
“Kami akan mengambil setiap [possible] tindakan pertahanan terhadap rudal ini. Mereka mungkin akan ditempatkan di utara Ukraina dan diluncurkan sedemikian rupa untuk mengancam seluruh Ukraina, ”jelas Ignat dalam briefing pada 1 November.
“Ini adalah rudal balistik. Kami tidak memiliki pertahanan yang efektif melawan mereka. Kami memiliki sarana pertahanan udara, tetapi bukan pertahanan rudal,” tambahnya.
Intelijen Ukraina telah mengkonfirmasi bahwa Iran berencana untuk mengirim pengiriman lebih dari 200 drone tempur ke Rusia pada awal November, khususnya model Shahid-136, Mohajer-6, dan Arash-2. Drone Iran akan dikirim melalui Laut Kaspia ke pelabuhan Astrakhan. Setelah Rusia, drone akan dirakit, dicat ulang dan diberi tanda Rusia, khususnya “Geranium-2.”
Serangan Rusia terus-menerus terhadap pembangkit listrik Ukraina telah menyebabkan pemadaman listrik di banyak bagian negara itu, termasuk ibu kota Kyiv. Drone Iran telah memainkan peran kunci dalam serangan ini.
Pada 28 Oktober, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Iran, menuntut penghentian segera pengiriman senjata Iran ke Rusia.
“Hari ini, saya menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, di mana saya menuntut agar Iran segera menghentikan aliran senjata ke Rusia. [that are being] digunakan untuk membunuh warga sipil dan menghancurkan infrastruktur penting di Ukraina,” katanya di Twitter.
Teheran mengakui bahwa mereka telah menyerahkan sejumlah drone ke Moskow sebelum perang dimulai. Kyiv tidak percaya ini. Media AS menulis tentang pengiriman drone Iran ke Rusia pada bulan Agustus. Kemudian, pada bulan Oktober, Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap perusahaan manufaktur drone Iran. Sebelumnya, Iran dan Rusia juga membantah pengiriman.